SEKILAS TENTANG PONDOK PESANTREN DARUL-HIKMAH
SEJARAH SINGKAT PONDOK PESANTREN DARUL-HIKMAH
Mukadimah :
Pondok Pesantren Darul-Hikmah adalah Lembaga Pendidikan Islam yang berasaskan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Didirikan pada tahun 1992 yang berlokasi di Pedukuhan Sembung Purwobinangun Pakem Sleman Yogyakarta.
Periode Awal (1991-1996). Pendirian pondok pesantren ini bermula dari sebuah masjid sederhana sebagai sarana beribadah masyarakat muslim di Dusun Sembung. Ketika masyarakat merasakan kebutuhan sarana dan prasarana beribadah yang lebih memadai, maka masjid sederhana tersebut kemudian direnovasi untuk menambah daya tampung jama’ah. Melalui usaha yang kuat dari beberapa tokoh masyarakat Sembung baik yang berada di Jakarta, Surakarta maupun yang berdomisili di Sembung sendiri, maka pada tanggal 17 April 1992, pembangunan dan renovasi Masjid Darul-Hikmah selesai diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Setelah masjid selesai dibangun dan direnovasi kemudian muncul ide bahwa anak-anak usia pra-sekolah dan usia sekolah membutuhkan sarana untuk kegiatan belajar mengajar. Di samping itu, kantor Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Taman Kanak-Kanak (TK) Kuncup Mekar II, Takmir Masjid dan Remaja Masjid Darul-Hikmah (PRIMADHA) serta Koperasi Sendi Mulya, yang berada di sekitar masjid juga perlu diperbaiki tempat kegiatannya. Oleh karena itu, kemudian Yayasan Darul-Hikmah yang dibentuk bersamaan dengan selesainya pembangunan dan renovasi masjid, membangun satu unit gedung untuk dipergunakan bagi perkantoran yang ada di sekitar masjid tersebut, pembangunan gedung ini selesai pada tahun 1997. Pada saat itu kegiatan Masjid Darul-Hikmah masih terbatas pada pengelolaan TPA, Majlis Ta’lim dan kegiatan remaja masjid.
Periode Pembangunan (1996-1998). Pada periode ini Yayasan Darul-Hikmah (YDH) membangun dua buah unit gedung yang kemudian diberi nama Gedung Ibnu Rusydi dan Gedung Ibnu Kholdun. Pada periode ini pengurus YDH terus berupaya membangun sarana dan prasarana serta sistem pendidikan pondok pesantren. Salah satu upaya pembangunan sistem pendidikan pondok pesantren itu ialah dengan diselenggarakannya kegiatan-kegiatan kajian/pelatihan bagi mahasiswa. Selain itu dibentuk pula Pusat Studi Agama dan Pengembangan Potensi Umat (PSAPPU) RAMADANIA sebagai pusat kajian keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada periode inilah secara resmi Pondok Pesantren Darul-Hikmah (PPDH) didirikan, yaitu pada tanggal 21 juni 1998 dan peresmian dilakukan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Dr. Ir. Muslimin Nasution.
Dari dua periode tersebut yaitu periode awal dan periode pembangunan, PPDH yang diidam-idamkan oleh para pendirinya belum mampu menampakkan kemajuan yang signifikan selain kemajuan dalam bidang pembangunan fisik. Hal ini dikarenakan belum adanya pemimpin yang mampu mengelola lembaga pendidikan layaknya sebuah pondok pesantren pada umumnya, dan juga disebabkan pula karena lemahnya sistem publikasi tentang keberadaan lembaga tersebut kepada masyarakat luas.
Periode Pengembangan (1999-2004), PPDH pada tahun 1999 ini secara perlahan namun pasti, perkembangan pesantren mulai menampakkan kemajuan dengan di bawah pimpinan seorang pengasuh, yaitu K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S. Pada periode ini PPDH mulai membangun sistem pendidikan terpadu yang mengarah pada perpaduan dua sistem pendidikan, yaitu sistem pendidikan nasional dan sistem pendidikan pesantren. Dalam hal ini penerapan sistem pendidikan nasional diselenggarakan di pendidikan formal. Unit sekolah yang pertama didirikan adalah SLTP (1999), disusul kemudian pada tahun 2002 berdiri SDIT dan terakhir SMA-T pada tahun 2003. Sedangkan sistem pendidikan pesantren, telah berjalan sedemikian rupa lazimnya pesantren pada umumnya yaitu dengan menyelenggarakan kajian-kajian khas seperti kajian kitab-kitab klasik/ kitab kuning dengan metode bandongan, sorogan dan sejenisnya.
Pada periode ini PPDH telah mendapat tempat di kalangan masyarakat secara nasional yaitu dengan telah tersebarnya peta sumber-sumber santri yang melingkupi seluruh kawasan di Indonesia, antara lain santri-santri yang menuntut ilmu di PPDH adalah berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku, dan NTT.
Periode Pembangunan (1996-1998). Pada periode ini Yayasan Darul-Hikmah (YDH) membangun dua buah unit gedung yang kemudian diberi nama Gedung Ibnu Rusydi dan Gedung Ibnu Kholdun. Pada periode ini pengurus YDH terus berupaya membangun sarana dan prasarana serta sistem pendidikan pondok pesantren. Salah satu upaya pembangunan sistem pendidikan pondok pesantren itu ialah dengan diselenggarakannya kegiatan-kegiatan kajian/pelatihan bagi mahasiswa. Selain itu dibentuk pula Pusat Studi Agama dan Pengembangan Potensi Umat (PSAPPU) RAMADANIA sebagai pusat kajian keagamaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pada periode inilah secara resmi Pondok Pesantren Darul-Hikmah (PPDH) didirikan, yaitu pada tanggal 21 juni 1998 dan peresmian dilakukan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Dr. Ir. Muslimin Nasution.
Dari dua periode tersebut yaitu periode awal dan periode pembangunan, PPDH yang diidam-idamkan oleh para pendirinya belum mampu menampakkan kemajuan yang signifikan selain kemajuan dalam bidang pembangunan fisik. Hal ini dikarenakan belum adanya pemimpin yang mampu mengelola lembaga pendidikan layaknya sebuah pondok pesantren pada umumnya, dan juga disebabkan pula karena lemahnya sistem publikasi tentang keberadaan lembaga tersebut kepada masyarakat luas.
Periode Pengembangan (1999-2004), PPDH pada tahun 1999 ini secara perlahan namun pasti, perkembangan pesantren mulai menampakkan kemajuan dengan di bawah pimpinan seorang pengasuh, yaitu K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S. Pada periode ini PPDH mulai membangun sistem pendidikan terpadu yang mengarah pada perpaduan dua sistem pendidikan, yaitu sistem pendidikan nasional dan sistem pendidikan pesantren. Dalam hal ini penerapan sistem pendidikan nasional diselenggarakan di pendidikan formal. Unit sekolah yang pertama didirikan adalah SLTP (1999), disusul kemudian pada tahun 2002 berdiri SDIT dan terakhir SMA-T pada tahun 2003. Sedangkan sistem pendidikan pesantren, telah berjalan sedemikian rupa lazimnya pesantren pada umumnya yaitu dengan menyelenggarakan kajian-kajian khas seperti kajian kitab-kitab klasik/ kitab kuning dengan metode bandongan, sorogan dan sejenisnya.
Pada periode ini PPDH telah mendapat tempat di kalangan masyarakat secara nasional yaitu dengan telah tersebarnya peta sumber-sumber santri yang melingkupi seluruh kawasan di Indonesia, antara lain santri-santri yang menuntut ilmu di PPDH adalah berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku, dan NTT.
Selanjutnya pada tahun 2004 Pesantren Darul-Hikmah dipimpin oleh seorang ulama dari Yogyakarta yaitu K.H Muhammad Fathul Hilal. Pada masa ini banyak pengembangan pendidikan lebih mengarah pada pendidikan masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat sekitar pondok pesantren. Yaitu antara lain diadakannya Pengajian Umum Ahad Pahing, Mujahadah Sejuta Sholawat Ahad Legi, serta Mujahadah Jum’at ba’da Subuh.
Memasuki tahun 2013, tepatnya terhitung mulai bulan Mei 2013 Yayasan Darul-Hikmah meminta Bapak KH.Dr. Fadlil Munawwar Manshur, MS. untuk kembali memimpin dan mengelola pesantren. Dengan kehadirannya kembali ke Darul-Hikmah, maka konsep pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan murni yang membina santri-santri menjadi pemimpin-pemimpin umat masa depan. Sehingga pendidikan dan pembinaan santri dapat terlaksana secara sempurna. Oleh karena itu mulai tahun ajaran 2014-2015 ini Pondok Pesantren Darul-Hikmah hanya menerima santri yang mukim di pondok (khusus untuk tingkat SMP dan SMA). Cita-cita dan harapan kami adalah turut serta menyiapkan dan membina generasi-generasi terbaik yang bisa menjaga amanah dan berperan aktif dalam tata laksana kehidupan sosial, bernegara, dan berbangsa secara kaffah. insyaallah...
Sistem Pendidikan :
Pondok Pesantren sebagai salah satu komponen pembangun bangsa memiliki fungsi strategis untuk membentuk manusia yang bermoral dan berakhlak baik, sehingga dapat menghantarkan peserta didik (santri) menuju keseimbangan pribadi antara kecerdasan intelektual (ilmu) dengan kecerdasan emosional (perilaku) yang sejalan dengan tuntunan Islam. Keunggulan pendidikan pesantren terletak pada prinsip ‘memanusiakan manusia’ dalam proses pembelajarannya. Jika di pendidikan formal sekolah lebih berorientasi pada pencapaian akademik dan materi semata, maka di pesantren lebih ditekankan pada pembinaan karakter individual dan keteladanan dari seorang ‘guru’ kepada peserta didik yang berlangsung 24 jam penuh.
FASILITAS :
· Gedung Asrama dan Kelas Yang Sangat Representatif,
· Masjid,
· Aula, Perpustakaan,
· Lab.IPA,
· Lab.Komputer,
· Lab. Audiovisual,
· Lab.Ketrampilan,
· UKS,
· Studio Musik,
· Sarana Olahraga,
· Kantin Sekolah
PROGRAM UNGGULAN :
· Program Khusus Tahfidzul Quran,
· Program Khusus Bimbingan Seni Baca Al-Quran (Tilawah)
· Pelatihan Dasar Kepemimpinan
· Pelatihan dan Praktik Ilmu-ilmu Terapan
· Pelatihan dan Praktik Ilmu-ilmu Terapan
EKSTRAKURIKULER :
· Pelatihan Ceramah (Dai),
· Pencak Silat,
· Seni Tari Islami,
· Jurnalistik,
· Pramuka,
· Seni Musik dan Teater
· Kerajinan Tangan,
· Drumband.
METODE PEMBELAJARAN :
· Pembelajaran Bilingual (Program Khusus)
· Menerapkan Pembelajaran PAKEM ( Produktif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
· Pembelajaran Terbimbing
· Pembelajaran Terbimbing
SDM PENGELOLA :
SDM terdiri dari Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berkompeten dibidangnya, lulusan S1 dan S2 Perguruan Tinggi ternama di Indonesia : UGM, UNY, UIN, USD, UMY, UII, UAD, UPY, PESANTREN dll
PROGRAM BEASISWA :
Beasiswa Santri Berprestasi, Beasiswa Santri Berbakat
Pendaftaran Siswa Baru :
Calon siswa lulus SD/MI/SMP/MTs dari seluruh Indonesia dengan syarat pendaftaran :
Calon siswa lulus SD/MI/SMP/MTs dari seluruh Indonesia dengan syarat pendaftaran :
· Lulus SD / MI / SMP / MTs
· Mengisi Formulir Pendaftaran
· Menyerahkan FC Ijazah dan SKHUN dilegalisir 2 lembar
· Menyerahkan Pas Foto 3 x 4 sebanyak 4 lembar
· Menyerahkan Raport dan Surat Pindah bagi siswa pindahan
· Menyerahkan Raport dan Surat Pindah bagi siswa pindahan
· Menyerahkan FC Akta Kelahiran 2 lembar
Komentar
Posting Komentar