Balada Kalbu Tersedu
ELDINI FATIKHA RIZQY, kelas X SMAIT Darul-Hikmah Balada Kalbu Tersedu Pedih, lara, tertusuk Sudah tak era Menjadi santapan terlezat Di masa ini, enam bulan perkenalan Enyahpun tak jua mengerti Andai ia diharap-harap Di sini, penjara suci ini Balada membumbung tertuju Di sini, kalbu tersedu merintih Di sini, daging yang tak bersalah Ditumbuk........... Remuk................ Tak kuasa, tertunduk Tak kuasa, mengamuk Biru segala biru Melampiaskan kekalutan, sembilu, pilu Tak lain raga yang tersedu sedan Yang menuang rasanya Pada lembaran-lembaran kata sajak Yang mungkin tak seluruhnya bisa mengerti Hanya diri sendiri Yang tak mungkin orang lain akan mengerti Hanya coretan tak bermakna Mampu menerangi kelabu Menjadi pelita kesepian Walau tiada yang bisa Tiada kan mengerti Terlebih merasakan Terkadang kalbu berontak Hati pun menyentak-nyentak Tiap detik kurasa Ingin mengucur bulir-bulir bening Dari lubuk yang tak berlogika Yang t...